Selasa, 25 Februari 2014

Bolang @ Pantai Sadranan



Cerita ini dasyat kawan,
Setelah perundingan yang singkat dan sederhana di depan perpustakaan kampus. Deal. Di putuskan untuk kumpul jam 7 AM di kos Tila, bolang ke pantai Sadranan Gunungkidul. This is my dream..Woow.
Janjian jam 7 AM, akunya datang jam 7.20 AM, yang lain datang jam 8 kurang coba..Alhasil berangkat dari kos Tila jam 8 AM.Cuusss…Jalan menuju ke pertigaan Gading cukup lancar. Terus melaju sampai pertigaan BPD Siyono, kekanan, lurruuuss. Menemukan per4an yang pojikannya ada pohon beringin, ambil kanan,melewati Desa Singkar, Wareng, dan jalanan agak aneh. Kita tanya sama ibu-ibu di rumah makan. “Salah jalan mbak.” O.o..Dan beruntungnya kita  diantar mas-mas yang ada di tepat makan itu. “Ini lurus aja mbak nanti ketemu perempatan ambil kanan, oke mas terima kasih mas yang ga tau namanya.
Cuusss….200 m lagi TPR. Alhamdulillah..dan Cuusss….Nyampai di TPR. “Rp 50.000 mbak.” Dengan gaya tawar menawar dari Tila dapet 30.000 untuk 5 orang, tiga motor. “Monggo pak.” Cuusss…Melewati Pertigaan  pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal…mampir dulu ah ke pantai krakal. Hanya 30 menit kita mampir. Seperti biasanya foto-foto.




Ayo..kita lanjut ke pantai tujuan kita, Pantai Sadranan. Sempet nyasar ke pantai Slili. Bener banget kata Tila, pantai Slili kecil banget, di batesi dengan dua karang yang sangat besar.
Dan kita menemukan 300 meter ke arah pantai Sadranan.  Sebelum berjalan kea rah pantai parker motor dulu nih, satu motor Rp 2000. Wuuiiihh…kereen..putih…biru…SubhanaAllah…Pilih gazebo yang paling nyaman, sebelum turun ke pantai kita makan bekal kita dulu. Nih ya aku lauknya kepala ayam, Siti lauknya paha dan bawa sayur yang katanya gudeg, padahal itu brongkos, Arum lauknya sate, dan Tila lauknya ayam dan bawa bakmi letek, yang terakhir Tri, lauknya teloor. Enak banget lho makan di pinggir pantai, anginnya semilir..esooyyy..gebooyy deh..
Setelah makan sambil menunggu waktu dhuhur kita turun ke pantai. Aku ga bawa baju ganti, padahal malemnya sudah kepikiran untuk bawa baju ganti, diantara kita yang bawa baju ganti hanya Siti, enak banget dia, sangat menikmati pantai Sadranan, karena cocok banget untuk berenang. Di pantainya kita melepaskan penat, bengak-bengok, gila gilaan, dan yang paling gila si Siti nih. Kita kubur siti dengan pasir, dan jadi ajang untuk foto. Puas deh..apalagi kalau aku bawa baju ganti, pasti lebih puas.



 Main airnya uda puas, tinggal menunggu Siti mandi, dan untuk mengisi waktu kita foto-foto lagi. Haahhaha. Kita tertawa bareng ketika Siti keluar dari kamar mandi. Persis kayak ibu-ibu.
Horreee…impianku tercapai.” Mbak sewa tempatnya 20.000.” ternyata gasebonya itu ga gratis to. Oalah…Dan cuusss..perjallanan pulang, mampir dulu ke masjid deket per4an Mulo, untuk sholat Dhuhur. Dan Cuussss…perjalanan panjang menuju Bantul, sambil ngegalau, mau pakai mantel apa ega. Hujan deras juga enggak, panas juga enggak. Pakai aja lah kata Siti, karena mantelnya dia baru aja di beli. Tapi sesampai gedung deket BPD Siyono kkta lepas mantelnya, karena cuacanya mendukung untuk di lepas. Dan Cuussss…Melanjutkan perjalanan menuju ke Bantul.
Petualang dan Bolang selanjutnya kemana ya ? Sama siapa ya ? Semoga tematnya lebih indah. Dan uda bisa bawa camdig sendiri. Amin J

2 komentar:

  1. ayo kapan lagi?? udah pengen cpet2 aj nih,, mmpung blm skripsi nih??wkekkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. huum..
      yang lebih menantang dan keren pastinya,,

      Hapus