BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Typus merupakan suatu infeksi bakteri yang ditandai dengan diare, penyakit sistemik, dan ruam dimana paling sering disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi (S. typhi). Bakteri yang menyebabkan tipes tersebut menyebar melalui makanan yang tercemar, minuman, atau air.
Gejala awal yang dialami pada penderita typus adalah panas dengan demam.Banyak masyarakat yang menganggap panasnya pada penyakit typus adalah demam taupun panas biasa yang kerap dialami orang yang masuk angin. Jadi masyarakat menganggapi demam penderita dengan tenang-tenang saja. Padahal jika tidak adanya tindakan yang serius, typus pun akan menjadi serius pula.
Bakteri typus dapat menyebar atau terbawa oleh makanan, minuman. Jika seseorang yang terkena bakteri typus lalu berinteraksi dengan makanan atau minuman, dengan secara langsung akan mengkontaminasi makanan atau minuman tersebut dengan bakteri typus. Dengn begitu masyarakat lebih hati-hati dengan adanya bakteri typus.
Karena gejala penyakit typus yang mirip dengan biasa sesuai dengan anggapan masyarakat, selain itu masyarakat harus lebih waspada dengan makanan dan minuman, karena itu modal utama penyebaran penyakit typus, dengan kurangnya pengetauhuan tentang typus, maka penulis memilih judul makalah penyekit typus dan pengobatannya. Agar selanjutnya berdampak positif dengan pengetahuan masyarakat.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. PENYAKIT TYPUS
Typhus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit typhus dikenal Obat typus juga dengan nama thypus abdominallis. Typhus merupakan salah satu bentuk salmonellosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella. Inkubasi kuman penyebab typhus dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhosa. Kuman ini masuk melalui mulut terus ke lambung lalu ke usus halus. Di usus halus, Obat typus bakteri ini memperbanyak diri lalu dilepaskan kedalam darah, akibatnya terjadi panas tinggi.
Penyakit typhus abdominallis sangat cepat penularanya yaitu melalui kontak dengan seseorang yang menderita penyakit typhus, kurangnya kebersihan pada minuman dan makanan, susu dan tempat susu yang kurang kebersihannya menjadi tempat untuk pembiakan bakteri salmonella, pembuangan kotoran yang tak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar Obat typus dalam penyebaran penyakit typhus. Gejala Penyakit Typus Demam dengan panas yang makin lama makin tinggi, gejala ini biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga selam 7-10 hari dan baru turun perlahan-lahan pada minggu keempat.
Selama demam tinggi penderita biasanya sering mengigau, dan ingatannya menurun atau tidak dapat berfikir secara jelas. Hilangnya nafsu makan, sehingga menyebabkan badan terasa lemas dan berat badan berkurang. Otot terasa nyeri Buang air besar tidak teratur, sembelit dan diare. Sakit kepala yang hebat, menggigil dan keluar keringat dingin. Mual, muntah-muntah, dan perut terasa sakit. Batuk dan perdangan pada cabang tenggorokan. Timbul beberapa bercak kecil berwarna merah dadu di daerah dada dan perut.
Tifus merupakan infeksi pada usus yang berimplikasi pada seluruh jaringan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebarkan dari kotoran ke mulut dalam makanan dan air yang tercemar. Bakteri ini disebarkan oleh kecoa dan lalat . Di antara berbagai penyakit infeksi yang kadang-kadang dinamakan demam, tifus perut merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya.
Tifus umumnya menyerang penduduk pada usia produktif. Pada usia itu, seseorang lebih banyak mengonsumsi makanan di luar rumah sehingga kebersihannya tidak terjamin. Kuman Salmonella typhi, penyebab tifus bisa masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Kuman akan masuk ke usus dan berkembang biak.
2. BAKTERI TYPUS DAN PENYEBABNYA
Penyebab Tipes adalah bakteri yang dikenal dengan nama Salmonella Thypi (S. Thypi) (gmbr 1) yang menyebabkan penyakit akut berhubungan dengan demam dan gejala-gejala lainnya yang menyertai. Selain itu penyebab penyakit tipes juga dapat disebabkan oleh Salmonella paratyphi, bakteri terkait yang biasanya menyebabkan penyakit yang kurang parah. Bakteri S. Thypi berada dalam air atau makanan oleh operator manusia dan kemudian menyebar ke orang lain di daerah tersebut.
Bakteri yang disebut Salmonella typhi (S. typhi). Kuman ini mempunyai 107 strain yang berbeda. Sedangkan Paratifoid sendiri, penyebabnya adalah kuman Salmonella paratyphi A, B atau C. Gejala penyakit dari Paratifoid mirip dengan penyakit tifus, hanya infeksi yang terjadi mempunyai gejala yang lebih ringan. Salmonella pandai merusak dan menerobos dinding usus. Bila sambai pembulug getah bening, bebas merajalela masuk ke tubuh. Rusahnya dinding usus menyebabkan perdarahan atau dinding usus berlubang. Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya.
Pada negara-negara maju yang memiliki kesejahteraan kesehatan yang cukup sangat menyarankan jika bepergian ke daerah endemik penyebab penyakit tipes untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan bahkan vaksinasi untuk demam tipes. Hal tersebut masih sangat minim dilakukan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam menanggulangi merebaknya penyebab tipes.
3. GEJALA PENYEKIT TYPUS
1. Demam lebih dari seminggu
Siang hari biasanya terlihat segar namun malamnya demam tinggi. Suhu tubuh naik-turun.
2. Mencret
Bakteri Salmonella typhi juga menyerang saluran cerna karena itu saluran cerna terganggu. Tapi pada sejumlah kasus, penderita malah sulit buang air besar.
3. Mual Berat
Bakteri Salmonella typhi berkumpul di hati, saluran cerna, juga di kelenjar getah bening. Akibatnya, terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual.
4. Muntah
Karena rasamual, otomatis makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut. Karena itu harus makan makanan yang lunak agar mudah dicerna. Selain itu, makanan pedas dan mengandung soda harus dihindari agar saluran cerna yang sedang luka bisa diistirahatkan.
5. Lidah kotor
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
6. Lemas, pusing, dan sakit perut
7. Terkesan acuh tak acuh bahkan bengong
Ini terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Jika kondisinya semakin parah, seringkali tak sadarkan diri/pingsan.
8. Tidur pasif
Penderita merasa lebih nyaman jika berbaring atau tidur. Saat tidur, akan pasif (tak banyak gerak) dengan wajah pucat.
Selain gejala diatas dapat juga mengenali gejala lebih jelasnya yaitu,
Minggu I
Gejala mirip gejala akut infeksi seperti demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, dan muntah, konstipasi/diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, epistaxis (mimisan).
Minggu II
Demam, bradikardi relatif, lidah tifoid (putih), hematomegali (pembesaran hati), splenomegali, gangguan kesadaran seperti somnolen, koma.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh demam tifoid adalah perdarahan usus atau perforasi (kebocoran) usus jika tidak mendapat pertolongan yang tepat. Perdarahan usus ini dapat terjadi pada saat demam tinggi, ditandai dengan suhu mendadak turun, nadi meningkat cepat, dan tekanan darah menurun. Selain itu juga dapat terjadi komplikasi selain di sistem pencernaan klien seperti:
1. Ginjal: glomerulonefritis, pielonefritis, spondilitis, GGA (gagal ginjal akut)/GGK (gagal ginjal kronik)
2. Kardiovaskuler: kegagalan sirkulasi renjatan, syok, miokarditis.
3. Darah: anemia hemolitik, trombositopenia, DIC, sindrom uremik hemolitik
4. Paru: pneumonia, empisema, pleuritis.
5. Hepar: hepatitis, kolelitiasis
6. Tulang: osteomielitis, periotitis, spondilitis, arthritis.
7. Neuropsikiatrik: delirium, meningismus, psikosis.
Adapun diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:
1. Resiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anoreksi, muntah, mual.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang berlebihan.
Resiko terjadinya gangguan proses piker.
3. Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
Umumnya pasien demam tifoid membutuhkan perawatan di rumah sakit karena beresiko menderita kekurangan cairan
4. PENGOBATAN PENYAKIT TYPUS
Bila demam tifoid masih terbilang ringan, istilahnya gejala tifus atau paratifus, dokter akan menyarankan banyak istirahat, banyak minum, dan obat antibiotik yang diberikan harus dihabiskan.
Perawatan dan pengobatan bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Sebab, meski masih tahap ringan, kuman terus menyebar dan berkembang-biak dengan cepat.
Sayangnya, diagnosa demam tifoid pada anak-anak cukup sulit dilakukan. Pada sejumlah anak, mereka tak mengeluh mual, pusing, atau suhu tubuhnya tinggi. Anak hanya bisa menangis atau rewel. Pemeriksaan laboratorium pun kerap sulit dilakukan karena anak umumnya meronta jika harus diambil darahnya.
Untuk tifus yang sudah berat, penderita diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit. Biasanya selama 5-7 hari harus terus berbaring. Setelah melewati hari-hari itu, proses penyembuhan akan dilanjutkan dengan memobilisasi bertahap. Hari pertama, dudukkan anak 2 x 15 menit, lalu meningkat 2 x 30 menit di hari kedua, dan seterusnya. Baru kemudian belajar jalan.
5. PENCEGAHAN PENYAKIT TYPUS
Untuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Saat merawat penderita, baik di rumah maupun RS, harus lebih seksama dan ekstra hati-hati kala membersihkan tubuhnya maupun benda-benda perlengkapannya, terutama yang mungkin tercemar tinjanya. Jangan lupa, selalu mencuci bersih-bersih tangan dengan sabun atau cairan antiseptik setelah mencebokinya.
Jangan pernah ijinkan anak duduk atau main-main di lantai kamar mandi, karena sisa kotoran yang mungkin tercecer di lantai kamar mandi dapat menularkan penyakit. Meski tak ada penderita, sering-seringlah membersihkan lantai kamar mandi dengan banyak air dan cairan antiseptik; apalagi bila telah digunakan penderita.
Ajarkan cara cebok yang baik dan benar pada anak yang sudah agak besar maupun pengasuhnya. Begitu pula cara menyiram WC dan lantai kamar mandi.Selalu cuci tangan dengan sabun setiap kali bersentuhan dengan penderita.
Sementara pencegahan penyakit ini dapat dilakukan, antara lain dengan cara:
1. Saat menyiapkan makanan dan minuman, jangan gunakan tangan secara langsung, tapi pakailah alat bantu semisal sendok, garpu, atau penjepit makanan.
2. Kala hendak sekolah, bekali makanan lengkap dengan sendok-garpu dari rumah yang
3. lebih terjaga kebersihannya ketimbang jajan sembarangan.
4. Hindari atau minimal waspadai warung makanan. Tak ada salahnya untuk memperhatikan kebiasaan cuci tangan juru masak atau pelayannya maupun pencucian alat-alat makan bekas pakai, sebelum memutuskan makan di kedai tersebut.
5. Tanamkan kebiasaan hidup bersih pada anak dan pengasuhnya. Jangan pernah lelah atau menyerah untuk memberi penjelasan, contoh nyata, maupun saat mengawasi pelaksanaannya.
6. Gunakan air yang mengalir dari kran untuk mencuci tangan, bukan dari ember atau bak penampung yang jarang dikuras dan dicuci. Begitu juga untuk mencuci bahan makanan, alat masak maupun perlengkapan makan. Untuk mencuci lalap mentah dan buah segar, sebaiknya gunakan air matang.
7. Bila mungkin, sediakan sabun untuk masing-masing anggota keluarga. Usahakan pula sumber air bersih sebaiknya terpisah minimal 10 meter dari septic-tank.
8. Biasakan anak untuk tidak jajan sembarangan.
Pencegahan penyakit typus dapat dengan cara pencegahan pada lingkungan dan pada diri sendiri, yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan Hidup
Sediakan air minum yang memenuhi syarat. Misalnya, diambil dari tempat yang higienis, seperti sumur dan produk minuman yang terjamin. Jangan gunakan air yang sudah tercemar. Jangan lupa, masak air terlebih dulu hingga mendidih (100 derajat C).
Pembuangan kotoran manusia harus pada tempatnya. Juga jangan pernah membuangnya secara sembarangan sehingga mengundang lalat karena lalat akan membawa bakteri Salmonella typhi. Terutama ke makanan.Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas.
2. Diri Sendiri
Lakukan vaksinasi terhadap seluruh keluarga. Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan berkembang biak. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.
Menemukan dan mengawasi pengidap kuman (carrier). Pengawasan diperlukan agar dia tidak lengah terhadap kuman yang dibawanya. Sebab jika dia lengah, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.
E. OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN
1. Melia Propolis
“Natures Miracle Antibiotic”
Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja secara holistic tanpa efek samping.
Kandungan Propolis:
Bioflavonoids: Memulihkan system kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah (1 tetes propolis kandungannya setara dengan 500 buah jeruk),Protein ( 16 Asam amino Esensial), dan Vitamin dan mineral
Fungsi Propolis bagi manusia
1. Detoksifikasi (Membuangan racun dan Kuman Penyakit dari dalam tubuh)
2. Antibiotika Alami (antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
3. Anti Radang
4. Anti Alergi
5. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
6. Anti Oksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
7. Nutrisi (memperbaiki dan regenerasi sel tubuh)
2. Obat alami tipes jus kulit manggis xamthone plus.
Xamthone plus merupakan sebuah minuman kesehatan yang komposisinya terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak mengandung bahan-bahan kimia sekalipun. Keseluruhannya terbuat dari kulit manggis yang dipadu dengan bahan alami seperti bunga rosella, anggur serta madu murni sebagai bahan pemanis sehingga aman untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes sekalipun. Hal inilah yang menjadikannya sebagai salah satu pengobatan tipes ampuh, aman, dan tidak akan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.
Kemampuan xamthone plus sebagai obat alami tipes adalah karena bersifat mematikan bakteri. Beberapa peneliti tentang manfaat xanthone memperlihatkan bahwa Xamthone bersifat antimikroba terhadap MRSA(methicilin resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi farah. Penyakit akibat RMSA memang tidaak di kenal di indonesia. namun di beberapa negara, seperti Amerika, bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat meneyebabkan cacat fisik dan kematian pada para penderitanya.
obat alami tipes xamthone plus mengandung zat xanthone, dimana fungsi Xamthone adalah menjelajah seluruh tubuh, menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada sebelumnya. Xamthone yang terdapat dalam kulit manggis mempunyai sifat selain yang di sebutkan diatas juga mempunyai Anti parasitic. Oleh karena itu, xamthone plus aman untuk dikonsumsi setiap hari untuk pencegahan sejumlah penyakit.
BAB III
PEMBAHASAN
Penyakit typus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhosa. mempunyai 107 strain yang berbeda. Sedangkan Paratifoid sendiri, penyebabnya adalah kuman Salmonella paratyphi A, B atau C. Gejala penyakit dari Paratifoid mirip dengan penyakit tifus, hanya infeksi yang terjadi mempunyai gejala yang lebih ringan. Salmonella pandai merusak dan menerobos dinding usus. Bila sambai pembulug getah bening, bebas merajalela masuk ke tubuh. Rusahnya dinding usus menyebabkan perdarahan atau dinding usus berlubang. Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya.
Jika bakteri tersebut sudah menyerang tubuh maka penderita menampakkan gejala-gejala yang semestinya tampak pada gejala penyakit typus yaitu, Demam lebih dari seminggu, Mencret, Mual Berat, Muntah, Lidah kotor, Lemas, pusing, sakit perut, Terkesan acuh tak acuh bahkan bengong, Tidur pasif. Setelah gejala positif menunjukkan gejala penyakit typus, maka penderita harus cepat dibawa ke rumah sakit, yang nantinya akan diberikan pengobatan. Pengobatan yang diberikan pada penderita typus adalah diberikan cairan tubuh dan antibiotik. Jika bakteri salmonella sudah merusak usus, maka dilakukan operasi pemotongan usus yang berlubang.
Ketika sudah ada satu nahkan lebih penderita, maka akan cepat menular, bahkan mewabah. Karena penularan penyakit tersebut melalui lingkungan dan makanan. Maka masyarakat selalu melakukan pencegahan lingkungan dan diri sendiri.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit typus adalah penyakit yang diakibatkan terserang oleh bakteri salmonella typhosa, yang gejalanya mirip dengan penyakit demam berdarah, salah satunya adalah demam. Bakteri ini menyerang usus manusia. Penakit tersebut dapat dengan cepat mewabah di masyarakat karena media penularannya adalah lingkungan, dapat juga melalui makanan dan minuman. Tetapi dapat juga dicegah dengan cara melakukan pencegahan lingkungan dan diri sendiri.
B. SARAN
Sebaiknya masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan terutama kebersihan kamar mandi, karena salmonella typhosa dapat juga dari feces penderita typus. Selain itu sebaikknya masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman, yang selalu dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sehatgroup.web.id/?p=128
http://www.dukonbesar.com/2008/10/seluk-beluk-penyakit-tifus.html
http://qusuth.wordpress.com/2011/10/16/tifus-dan-tipes-itu-berbeda/
LAMPIRAN
Gmbr. 1
terimakasih nih pembahasannya...
BalasHapushttp://tokoonlineobat.com/obat-demam-tifoid-alami/