TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER SIK SIG
SISTEM INFORMASI KESEHATAN RS ‘AISYIYAH
BOJONEGORO
Anggota Kelompok:
1. Freshilia Agustin ( 14.11.2753 )
2. Nurul Khabibah (
14.11 2770 )
3. Supraptilah (14.11.2788 )
4. Tri Rahayu ( 14.11.2791
)
5.Arum Sasi Utami ( 14.11.2838 )
6. Ilin Noverisa ( 14.11.2858 )
Kelas : H KM V
KONSENTRASI SISTIM INFORMASI KESEHATAN DAN REKAM MEDIS
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Rumah Sakit merupakan suatu organisasi
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, baik yang bersifat dasar,
spesialistik, maupun subspesialistik.Kemudian menurut WHO rumah sakit dan perananya sebagai berikut ;
“The hospital
is an integral part of social and medical organization,the fungtion of which is
to provide for population complete health care both curative and preventive,
and whose oput patient serviciap r es reacg out to the family and its home
environtment; the training of health workers and for bio – social research.”
Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang
bergerak di bidang pelayanan
kesehatan yang sehari-hari melakukan kontak dengan pasien. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem
pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang
medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat,
unit rawat jalan dan unit rawat inap (Muninjaya, 2004).
Kami menmilih
RS AISYIYAH BOJONEGORO karena ingin melihat sejauh mana perkembangan sistem
informasi dan bagaimana pelayanan informasi yang bernuansa islami. Serta ingin mengetahui bagaimana cara pengolahan data
mentah menjadi informasi, kemudian ingin
mengetahui bagaimana sistem yang berjalan. Di RS AISYIYAH Bojonegoro untuk
melihat perkembangan informasinya harus melewati input pengcodean terlebih
dahulu dengan berkas rekam medis.
Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang
dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan
merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan
kesehatan.
Menurut PERMENKES No:
269/MENKES/PER/III/2008 data-data yang harus dimasukkan dalam Medical Record
dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap dan
gawat darurat. Setiap pelayanan baik di rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat dapat membuat rekam medis
B. RUMUSAN PENELITIAN
Berdasarkan latar
belakang diatas maka kami dapat merumuskan masalah penelitian, yaitu sebagai
berikut :
1. “Bagaimana
pelaksanaan sistem informasi di RS
AISYIYAH BOJONEGORO 2013”?
2. Apa saja hambatan sistem informasi
di RS AISYIYAH BOJONEGORO 2013”?
3. Apa solusi untuk memecahkan hambatan
sistem informasi di RS
AISYIYAH BOJONEGORO 2013”?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui
pelaksanaan pelaksanaan sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit AISYIYAH BOJONEGORO 2013.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
1.
Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Istilah sistem
berasal dari bahasa Yunani systema yang berarti “menempatkan bersama”. Pada
prinsipnya sistem didefinisikan berdasarkan dua kelompok pendekatan sistem
yaitu yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini benar namun
dengan cara pendekatan yang berbeda.
Informasi dapat
didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi sangatlah penting dan
diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir
yang disebut dengan istilah entropy oleh
Robert N. Anthony dan John Dearden. Informasi yang berguna bagi sistem akan
menghindarkan proses entropy yang
disebut dengan negative entropy atau negentropy.
Sistem informasi
kesehatan adalah kumpulan komponen dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan
untuk menghasilkan informasi yang memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan kesehatan disetiap tingkatnya.
World Health Organization (WHO)
menekankan bahwa sistem informasi kesehatan harus dijadikan alat yang efektif
bagi manajemen. WHO mendefinisikan bahwa SIK adalah sebuah sistem yang
mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan
informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
melalui manajemen yang lebih baik pada semua jenjang kesehatan.
Sistem Informasi
Kesehatan merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang
berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap
jenjang administrasi kesehatan baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota
atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit, puskesmas.
2.
Ciri- Ciri Sistem
Ciri-ciri sistem menurut Azrul Azwar (1996) adalah apabila memiliki
beberapa ciri-ciri pokok, yaitu :
a. Terdapat elemen atau bagian yang
satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi, yang kesemuanya membentuk
kesatuan, dalam arti semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama, yang
telah ditetapkan.
b. Fungsi yang diperankan oleh
masing-masing elemen atau bagian yang membentuk satu kesatuan tersebut ialah
dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c. Dalam melaksanakan fungsi ini
semuanya bekerja sama secara bebas, namun terkait dalam arti terdapat mekanisme
pengendalian yang mengarahkan agar tetap berfungsi sebagaimana yang telah
direncanakan.
d. Sekalipun sistem merupakan
kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup terhadap lingkugan.
3. Unsur Sistem Informasi Kesehatan
Telah disebutkan
bahwa sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut ialah
sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian maka tidak ada
yang disebut sistem. Bagian atau elemen tersebut banyak macamnya, yang jika
disederhanakan dapat dikelompokkan kedalam 6 unsur yakni:
a.
Masukan
Masukan
(input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem &
yang diperlukan untuk dapatberfungsinya sistem tersebut
b. Proses
Proses
(process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem &
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan
c.
Keluaran
Keluaran
(output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem
d.
Umpan balik
Umpan
balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem & sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut
e.
Dampak
Dampak
(impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran sistem tersebut
f.
Lingkungan
Lingkungan
(environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruhbesar terhadap sistem
4. Manfaat Sistem Informasi
Kesehatan
Banyak manfaat Sistem
informasi Kesehatan yang diperoleh dapat membantu para pengelola program kesehatan,
pengambil kebijakan, serta pengambilan keputusan pelaksanaan disemua jenjang
administrasi antara lain :
a.
Mendukung manajemen kesehatan .
b.
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan .
c.
mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
d.
mengalokasikan sumber daya semaksimal mungkin.
e.
membantu peningkatan efektifitas dan efisiensi.
f.
pemberdayaan masyarakat.
g.
pemngambilan keputusan dan pengambilan kebijakan
kesehatan berdasarkan bukti.
B. REKAM
MEDIS
1. Pengertian Rekam Medis
Rekam
medik adalah sejarah ringkas, jelas dan akurat dari kehidupan dan kesakitan
penderita, ditulis dari sudut pandang medik. Setiap rumah sakit dipersyaratkan
mengadakan dan memelihara rekam medik yang memadai dari setiap pasien, baik
untuk pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan.
Menurut
Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis pada pasal 1,
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Rekam
medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas
,anamnesa,penentuan fisik , laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan
tindakan medic yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat
inap , rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat
Rekam
medis mempunyai pengertian yang sangat luas , tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan
pelayanan medik , dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk
keperluan lainnya
Rekam
medis mempunyai 2 bagian yang perlu diperhatikan yaitu bagian pertama adalah
tentang INDIVIDU : suatu informasi tentang kondisi kesehatan dan
penyakit pasien yang bersangkutan dan sering disebut PATIENT RECORD,
bagian kedua adalah tentang MANAJEMEN: suatu informasi tentang
pertanggungjawaban apakah dari segi manajemen maupun keuangan dari kondisi
kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan
2. Tujuan Rekam Medis
Adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan . Tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar , maka tertib
administrasi tidak akan berhasil.
Tujuan rekam medis menurut Hatta (2008) dapat dibagi
dalam dua kelompok besar, yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder.
a.
Tujuan Primer
Tujuan
primer rekam medis ditujukan kepada hal yang paling berhubungan langsung dengan
pelayanan pasien. Tujuan primer terbagi dalam lima kepentingan, yaitu :
a) Untuk kepentingan pasien, rekam
medis merupakan alat bukti utama yang mampu membenarkan adanya pasien dengan
identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan
di sarana pelayanan kesehatan dengan segala hasil serta konsekuensi biayanya.
b) Untuk kepentingan pelayanan pasien, rekam
medis mendokumentasikan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai fasilitas pelayanan
kesehatan.
c) Untuk kepentingan manajemen
pelayanan, rekam medis yang lengkap memuat segala aktivitas yang terjadi dalam
manajemen pelayanan sehingga digunakan dalam menganalisis berbagai penyakit,
menyusun pedoman praktik, serta untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang
diberikan.
d) Untuk kepentingan menunjang
pelayanan, rekam medis yang rinci akan mampu menjelaskan aktivitas yang
berkaitan dengan penanganan sumber-sumber yang ada pada organisasi pelayanan di
rumah sakit, menganalisis kecenderungan yang terjadi dan mengkomunikasikan
informasi di antara klinik yang berbeda.
e) Untuk kepentingan pembiayaan,
rekam medis yang akurat mencatat segala pemberian pelayanan kesehatan yang
diterima pasien. Informasi ini menentukan besarnya pembayaran yang harus
dibayar.
b.
Tujuan Sekunder
Tujuan
sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan denga lingkungan
seputar pelayanan pasien namun. tidak berhubungan langsung secara spesifik,
yaitu untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan pembuatan kebijakan.
3. Kegunaan Rekam Medis
a.
Aspek
Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi
, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga mdis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
b.
Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien
Contoh :
_ Identitas pasien _ name, age, sex, address,
marriage status, etc.
_ Anamnesis _ “fever” _ how long, every
time, continuously, periodic???
_ Physical diagnosis _ head, neck, chest, etc.
_ Laboratory examination, another supporting
examination. Etc
c.
Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan , dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan
d.
Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menetapkan biaya pembayaran pelayanan . Tanpa adanya bukti catatan tindakan
/pelayanan , maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan
e. Aspek Penelitian
Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian ,
karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek
penelitian .
f. Aspek Pendidikan
Berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan ,
karena isinya menyangkut data/informasi tentang kronologis dari pelayanan medik
yang diberikan pada pasien
g. Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan
sarana kesehatan
C. SISTEM
PENCATAAN DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT
Sistem
pencatatan dan pelaporan Rumah Sakit diberlakukan pertama kali tahun 1952,
kemudian dalam pelaksanaannya mendapat beberapa penyempurnaan.
Tujuan
pembuatan laporan adalah untuk mendukung kegiatan operasional, tapi beberapa
laporan juga digunakan untuk mendukung perencanaan. Terdapat beberapa
pertimbangan dalam pembuatan laporan yang baik, diantaranya :
a.
Setiap informasi yang diberikan harus dapat
mempengaruhi keputusan yang dibuat
b.
Ringkas
c.
Lingkup yang memadai
d.
Dapat dimengerti
e.
Keterkaitan waktu
f.
Kendala
Terdapat
beberapa Form Pelaporan diantaranya :
a.
Data kegiatan Rumah Sakit ( Formulir RL 1 )
b.
Data Keadaan Morbiditas ( Formulir RL2a, RL2b )
c.
Data keadaan penyakit khusus ( Formulir RL2a1,RL2b1 )
d.
Data Inventaris ( Formulir RL3)
e.
Data Keadaan keterangan ( Formulir RL4 )
f.
Data peralatan Medik Rumah Sakit ( Formulir RL5)
g.
Data Infeksi Nosokomial ( Formulir RL6 )
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Kesehatan adalah kumpulan
kompenen dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan untuk menghasilkan
informasi yang dapat memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan managemen
pelayanan kesehatan disetiap tingkatanya. Berikut merupakan bagan siklus informasi
Sistem informasi
yang berada di RS AISYIYAH dikembangkan dengan berbasis teknologi komputer.
Dengan tipe aplikasi TPS (Transaction Processing System)
Adalah
sistem informasi terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin.
Jadi pelaksanaan di RS AISYIYAH BOJONEGORO menggunakan computerisasi dalam
mengolah data menjadi sitem informasi.
Pelaksanaan sistem informasi di RS AISYIYAH BOJONEGORO. Adapun bagan proses dari perolehan data hingga
berubah menjadi sebuah informasi:
|
INPUT
|
|
|
|
|
|
1. Pendaftaran RM Rawat Jalan
(POLI) maupun UGD
Pendaftaran Pasien Baru
a.
Identifikasi identitas pasien.
b.
Petugas mengisi kartu berobat pasien baru.
c.
Data pasien di input ke komputer.
d.
Mencetak identitas pasien.
e.
Memberikan
persyaratan identitas pasien yang menggunakan asuransi
f.
Memberi kartu berobat pasien baru.
g.
Berkas rekam medis baru dikirim ke poliklinik yang
dituju atau ke UGD
Pendaftaran
Pasien Lama
a. Mencari ID pasien ke komputer
b. Mencari berkas RM ke dalam ruang RM,
serta menukarnya dengan traser
c. Memberikan no ID baru serta
mengantarkan berkas RM ke poli atau UGD
2.
Assembling
Kegiatan yang dilakukan adalah
menata form RM sesuai dengan aturan RS dam memilah-milah berkas RM yang lengkap
maupun yang belum lengkap.
3. Coding
Kegiatan
yang dilakukan adalah mengkode penyakit dan mengentri data penyakit yang
diderita pasien serta menentukan diagnosa utama. Kemudian mengentri jenis
tindakan apa saja yang dilakukan dokter
4. Filling
Kegiatan mengambil dan
mengembalikan berkas RM, serta menggantikanya dengan treser
5. Pelaporan
Kegiatan yang dilakukan adalah
membantu mengentri data laporan intern dan ekstern.
Adapun faktor- faktor yang mendukung dan penghambat
kegiatan di RS AISYIYAH BOJONEGORO antara lain:
NNo
|
Kegiatan
|
Faktor Penghambat
|
Faktor Pendukung
|
11.
|
Pendaftaran Rawat Jalan
|
1.
Pegawai kurang ramah
2.
Tempatnya kurang luas
3.
Tempat rm ke pendaftaran tidak strategis
|
1.
Pegawai ontime
2.
Fasilitas lengkap
3.
Pegawai sudah mahir menggunakan aplikasi
komputer dengan baik
|
2. 2
|
Pendaftaran Rawat Inap
|
1.
Kurangnya sosialisasi prosedur tentang penggunaan asuransi kesehatan
kepada pegawai
2.
Pegawai tidak melakukan kegiatan sesuai jobnya
atau kerja pegawai tidak terstruktur dengan baik
|
1.
Pegawai ontime dan ramah
2.
Fasilitas lengkap
3.
Pegawai sudah mahir menggunakan aplikasi
komputer dengan baik
|
3. 3
|
Assembling
|
1.
Beberapa dokter yang belum mengisi form RM
dengan lengkap
2.
Pegawai hanya dua orang
3.
Tempat kurang luas
|
1.
Penataan berkas RM terstruktur dengan baik
sesuai standar RS yang di tentukan
|
44.
|
Coding
|
1.
Pegawai hanya dua orang, sehingga yang bukan
dari ahli pengkodingan ikut mengkoding penyakit
|
-
|
5
|
Filling
|
1.
Pegawai kurang
2.
Jarak penyimpanan berkas RM satu, dua dan tiga
jauh
3.
Ketika mengambil berkas terkadang tidak membawa
treser
|
-
|
66.
|
Pelaporan
|
1.
Pegawai hanya dua orang
2.
Kurangnya fasilitas computer
|
1.
Pegawai sudah ahli menggunakan computerice
|
Adapun kendala inti di RS
AISYIYAH dalam mengolah data menjadi sebuah informasi adalah :
a. Berkas REKAM MEDIS tidak lengkap.
b. Ttd dokter belum lengkap
c. Diagnosa belom tertulis, tidak lengkap
atau kurang jelas
d. Keterlambatan pelaporan dari sub divisi
dikarenakan kekurangan SDM
e. Kekurangan komputer
f. Basic pegawai yang tidak sesua dengan
pekerjaanya
Adapun solusi untuk memecahkan
hambatan sistem informasi di RS AISYIYAH BOJONEGORO 2013 adalah :
a. Mengembalikan berkas RM yang belom lengkap
ke dokter
b. Menambah SDM
c. Menambah computer
d. Mengadakan perombakan job deskripsi
pekerjaan sesuai basicnya.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Beberapa hambatan dalam
pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan, sebagai berikut :
1. Pegawai kurang ramah
2. Tempatnya kurang luas
3. Tempat rm ke pendaftaran tidak
strategis
4. Kurangnya sosialisasi
prosedur tentang penggunaan asuransi
kesehatan kepada pegawai
5. Pegawai tidak melakukan
kegiatan sesuai jobnya atau kerja pegawai tidak terstruktur dengan baik
6. Beberapa dokter yang belum
mengisi form RM dengan lengkap
7. Pegawai hanya dua orang
8. Tempat kurang luas
9.
Pegawai hanya dua orang, sehingga yang bukan dari ahli pengkodingan ikut
mengkoding penyakit
10.
Pegawai hanya dua orang
11.
Kurangnya fasilitas computer
12.
Pegawai kurang
13.
Jarak penyimpanan berkas RM satu, dua dan tiga jauh
14.
Ketika mengambil berkas terkadang tidak membawa
treser
DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, Diana, 2012; SISTEM INFORMASI
KESEHATAN,Mitra Wacana Medika: Jakarta
PROFIL
KESEHATAN RS AISYIYAH ,2013, RS AISYIYAH : Bojonegoro
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar