BAB I
PENDAHULUAN
A.
PROFIL
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
1.
Sejarah RSUD Panembahan Senopati.
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati
yang teletak di Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo, Trirenggo, Bantul Yogyakarta,
55714 ini berdiri sejak tahun 1953 sebagai RS hongeroedem (HO). RSUD ini
dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan dibawah pertanggungjawab bupati bantul
melalui sekretaris daerah. RSUD Panembahan Senopati diresmikan menjadi Rumah
Sakit Kabupaten dengan tempat tidur berjumlah 60 pada tahun 1956, lalu pada
tahun 1967 menjadi 90 tempat tidur.Inilah riwayat lengkap RSUD Panembahan
Senopati :
a.
Tanggal 1 April 1982 diresmikan
Menkes RI sebagai RSUD Kabupaten Bantul Type D
b.
Tanggal 26 Pebruari 1993
ditetapkan sebagai RS Type C (SK Menkes RI Nomor 202/Menkes/SK/11/1993
c.
Lulus Akreditasi penuh bulan
Nopember 1995 untuk 5 Pokja
d.
Tanggal 1 Januari 2003 menjadi RS
Swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002
e.
Tanggal 29 Maret 2003 berubah nama
menjadi RSD Panembahan Senopati Bantul
f.
Tahun 2003 mendapatkan Piagam
Penghargaan “Citra Pelayanan Prima” dari Presiden RI
g.
1 September 2004 menerapkan Tarif
Unit Cost (Perda Nomor 4 Tahun 2004)
h.
Tahun 2004 mendapat Piala “Citra
Pelayanan Prima” dari Presiden RI
i.
Tanggal 22 Desember 2005
mendapatkan penghargaan RSSI dan RSSB tingkat Nasional
j.
Sesuai SK Menkes No.
142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007 tentang Peningkatan Kelas RSUD
Panembahan Senopati Bantul dari Type C menjadi Kelas B Non Pendidikan
k.
Penetapan RSUD Panembahan Senopati
Bantul sebagai salah satu dari seratus Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu
Burung (Avian Influenza) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
414/Menkes/SK/IV/2007 Tanggal 10 April 2007
l.
Penetapan Logo Rumah Sakit Daerah
Panembahan Senopati Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 124 tahun 2007
Tanggal 16 Mei 2007
m.
Struktur Kelembagaan : LTD berbentuk
Badan (ditetapkan dalam Perda Nomor 17 Tahun 2007 Tanggal 20 November 2007)
n. Ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah
panembahan Senopati Kabupaten Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 195 Tahun
2009 Tanggal 21 Juli 2009.
Rumah Sakit yang dipimpin oleh seorang Direktur
dengan dibawah tanggungjawab bupati bantul ini juga memiliki runtutan sejarah
yang pernah menjabat direktur Rumah Sakit dari mulai tahun pertama diresmikan
hingga sekarang, ini lah beberapa nama direktur yang pernah memimpin Rumah
Sakit Panembahan Senopati :
a.
dr. AY. Soewito (dari 01-01-1968 s/d 19-03-1990)
b.
dr. Hj. Siti Chalimah (dari 20-03-1990 s/d 31-10-1998
c.
dr. Y. Wibowo Soenaryo,MMR (dari 26-03-1999)
d.
dr. Endang Purwanti, Sp.M, M.Kes (dari 1999 s/d 2006)
e.
dr. I Wayan Sudana, M.Kes (dari 2007 s/d sekarang)
2.
Visi RSUD Panembahan Senopati
“Terwujudnya Rumah Sakit Yang
Unggul Dan Menjadi Pilihan Utama Masyarakat Kabupaten Bantul Dan Sekitarnya”
3.
Misi RSUD Panembahan Senopati
a.
Memberikan pelayanan prima pada customer
b.
Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia
c.
Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan (continuous
quality improvement)
b.
Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait dan
c.
Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
d.
Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian.
4.
Motto RSUD Panembahan
Senopati
“ KEPUASAN ANDA ADALAH
KEBAHAGIAAN KAMI ”
5.
Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati merupakan pendukung penyelenggaraan pemerintah daerah yang dipimpin
oleh seorang Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
6.
Tugas
Pokok
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah Bidang Pelayanan Kesehatan
7.
Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :
a. perumusan
kebijakan teknis di bidang pelayanan rumah sakit;
b. penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelayanan rumah sakit;
c. pembinaan
dan pengendalian pelayanan rumah sakit; dan
d. pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8.
Tujuan
a.
Terwujudnya proses
pelayanan yang berkualitas
b.
Terwujudnya kepercayaan
dan kepuasan pelanggan
c.
Terwujudnya karyawan
yang produktif dan berkomitmen
d.
Terwujudnya proses
pelaporan dan akses informasi yang cepat dan akurat
e.
Terwujudnya rumah sakit
sebagai jejaring pelayanan pendidikan dan penelitian
f.
Terwujudnya pelayanan
non fungsional untuk kepuasan pelanggan
9.
Sasaran
a.
Meningkatnya kualitas
dan terintegrasikannya proses pelayanan kepada pelanggan
b.
Meningkatnya
kepercayaan dan kepuasan pelanggan
c.
Meningkatnya pendidikan
dan pelatihan karyawan (kapabilitas karyawan) dan meningkatnya etos/semangat
kerja karyawan (komitmen karyawan)
d.
SIM RS yang
terintegrasi untuk seluruh unit
e.
Terlaksananya pelayanan
pendidikan dan penelitian bagi institusi dan perorangan
f.
Terlaksananya pelayanan
non fungsional
10.
Kebijakan
a.
Pelayanan Prima
b.
Business Proses
Reengineering (BPR)
c.
Pembangunan Kemitraan
dengan Pelanggan
d.
Peningkatan Layanan
Pelanggan
e.
Pengembangan SDM
f.
Pengembangan SIM
g.
Pengembangan Jejaring
Pelayanan Pendidikan dan Penelitian
h.
Sumber pendapatan non
fungsional
B.
Latar
Belakang
Cotomer
service khususnya dalam sebuah instansi kesehatan merupakan salah satu unit
penting dari beberapa unit penting lainnya, karena pelayanan pelanggan yang
menentukan kepuasaan pelanggan dan jumlah pelanggan yang berinteraksi dengan
instansi tersebut. Terkhususnya instansi kesehatan yang merupakan penyedia
pelayanan jasa, dan costomer service sangat berdampak pada kepuasan layanan
jasa.
Dari
beberapa instansi kesehatan penulis memilih RSUD Panembahan Senopati sebagai
media observasi. Dikarenakan RSUD Panembahan Senopati merupakan salah satu
Rumah Sakit milik pemerintah, diantara beberapa rumah sakit dan instansi di Bantul
yang bukan merupakan milik pemerintah diantaranya, RS Santa Elisabeth, RS PKU
Muhammadiyah Bantul, dengan begitu penulis ingin mengetahui pelayanan pelanggan
instansi kesehatan yang ada di bawah tanggungjawab pemerintah daerah.
Pada
tahun 2003 RSUD yang ada di bawah tanggungjawab pemerintah ini mendapatkan
penghargaan dari presiden RI yaitu Citra Pelayanan Prima, sehingga penulis
ingin melihat pelayanan pasien di RSUD Panembahan apakah masih dapat dikatakan
dalam kategori citra pelayanan prima.
Selain
hal tersebut RSUD Panembahan Senopati merupakan sasaran masyarakan bantul
sebagai instansi berobat, untuk itu penulis ingin mengetahui pelayanan
pelanggan yang diberikan RSUD Panembahan Senopati kepada pasien, sehingga dapat
menarik minat masyarakat untuk menjadikan instansi sasaran tempat berobat
masyarakat.
Dengan
pentingnya customer service dalam instansi kesehatan dan beberapa keunggulan
RSUD Panembahan Senopati, yang telah diuraikan penulis diatas, maka penulis
menggunakan RSUD Panembahan Senopati sebagai tempat observasi costumer service.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
OBSERVASI
Untuk
memenuhi tugas observasi customer service instansi kesehatan penulis memilih:
tempat : RSUD Panembahan Senopati Bantul
alamat : Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo, Trirenggo,
Bantul Yogyakarta, 55714
Waktu :
Mendapatkan beberapa deskripsi masalaha yaitu sebagai berikut :
Mendapatkan beberapa deskripsi masalaha yaitu sebagai berikut :
No
|
Identifikasi
Masalah costomer service
|
1.
|
Tenaga
kesehatan tidak tepat waktu
|
2.
|
Tenaga
kesehatan kurang ramah
|
3.
|
Jam kerja
tenaga kesehatan tidak sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan
|
4.
|
Pelayanan
administrasi dengan menggunakan jaminan kesehatan dipersulit
|
5.
|
Kebersihan
makanan pasien ( instansi gizi) kurang bersih
|
6.
|
Kenyamanan
pasien kurang diperhatikan
|
Tabel.1
Identifikasi Masalah Customer Service
B.
ANALISA
MASALAH
Disebuah
istansi, khususnya instansi kesehatan tentulah terdapat sebuah masalah yang
perlu diselesaikan satu persatu, untuk memilih masalah mana dulu yang harus
diselesaikan, perlu sebuah penentuan prioritas masalah. Untuk menentukan
prioritas masalah, sebelumnya perlu deskripsi dari beberapa masalah tersebut.
Berdasarkan
observasi penulis di RSUD Panembahan Senopati dan wawancara kepada beberapa
pasien. Penulis mendapatkan beberapa deskripsi masalah, diantaranya sebagai
berikut :
1. Tenaga
kesehatan tidak tepat waktu
2. Tenaga
kesehatan kurang ramah
3. Jam
kerja tenaga kesehatan tidak sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya
diberikan
4. Pelayanan
administrasi dengan menggunakan jaminan kesehatan dipersulit
5. Kebersihan
makanan pasien ( instansi gizi) kurang bersih
6. Kenyamanan
pasien kurang diperhatikan.
Untuk
menentukan prioritas masalah tersebut, penulis menggunakan dua metode USG, terdiri dari 3 faktor, diantaranya :
a.
Urgensi (Urgency)
Dilihat
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut harus diselesaikan.
b.
Keseriusan (Seriousness)
Melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruhnya terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem yang ada atau tidak dsb.
c.
Berkembangnya masalah (Growth)
Apakah
masalah berkembang sedemikian rupa sehingga sulit/ tidak bisa di cegah.
Karena
penulis menentukan prioritas masalah dengan menggunakan metode USG, maka
penulis menuliskan identifikasi masalah dengan huruf, yaitu sebagai berikut :
No
|
Identifikasi
Masalah costomer service
|
Kode
|
1.
|
Tenaga kesehatan
tidak tepat waktu
|
A
|
2.
|
Tenaga
kesehatan kurang ramah
|
B
|
3.
|
Jam kerja
tenaga kesehatan tidak sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan
|
C
|
4.
|
Pelayanan
administrasi dengan menggunakan jaminan kesehatan dipersulit
|
D
|
5.
|
Kebersihan makanan
pasien ( instansi gizi) kurang bersih
|
E
|
6.
|
Kenyamanan
pasien kurang diperhatikan
|
F
|
Tabel.2 Tabel Deskrispsi msalah Customer
Service dengan kode masalah
Dengan
diberikannya kode-kode huruf setiap masalah, sehingga dengan lebih mudah ditentukan
prioritas masalah dengan tiga faktor dari metode USG, yaitu sebagai berikut :
Aspek Urgency
|
Aspek Seriosly
|
Aspek Growth
|
|||
Perbandingan
Masalah
|
Hasil
|
Perbandingan
Masalah
|
Hasil
|
Perbandingan
Masalah
|
Hasil
|
A
: B
|
A
|
A
: B
|
A
|
A
: B
|
A
|
A
: C
|
C
|
A
: C
|
A
|
A
: C
|
C
|
A
: D
|
A
|
A
: D
|
A
|
A
: D
|
D
|
A
: E
|
A
|
A
: E
|
E
|
A
: E
|
E
|
A
: F
|
A
|
A
: F
|
A
|
A
: F
|
F
|
B
: C
|
C
|
B
: C
|
C
|
B
: C
|
C
|
B
: D
|
B
|
B
: D
|
B
|
B
: D
|
D
|
B
: E
|
B
|
B
: E
|
E
|
B
: E
|
E
|
B
: F
|
F
|
B
: F
|
F
|
B
: F
|
F
|
C
: D
|
C
|
C
: D
|
C
|
C
: D
|
C
|
C
: E
|
C
|
C
: E
|
C
|
C
: E
|
E
|
C
: F
|
C
|
C
: F
|
C
|
C
: F
|
C
|
D
: E
|
D
|
D
: E
|
D
|
D
: E
|
E
|
D
: F
|
F
|
D
: F
|
F
|
D
: F
|
F
|
E
: F
|
F
|
E
: F
|
F
|
E
: F
|
F
|
Tabel.3
Analisis Dengan Metode USG
Hasil Akhir
|
|||||
Kode
Masalah
|
Aspek
Urgency
|
Aspek
Seriosly
|
Aspek
Growth
|
Total
|
Prioritas
|
A
|
4
|
4
|
1
|
9
|
III
|
B
|
2
|
1
|
-
|
3
|
VI
|
C
|
5
|
4
|
4
|
13
|
I
|
D
|
1
|
1
|
2
|
4
|
V
|
E
|
-
|
1
|
5
|
6
|
IV
|
F
|
3
|
3
|
3
|
9
|
II
|
Tabel.4
Hasil Analisa dengan Metode USG
C.
PEMBAHASAN
Pada
kesepatan ini penulis menganalisis deskripsi masalah costumer service di RSUD
Panembahan Senopati dengan metode USG, yang melibatkan tiga faktor yaitu Urgency,Seriously,
dan Growth.
Aspek
Urgency menganalisi masalah berdasarkan tersedianya waktu untuk menyelesaikan
masalah, apakah mendesak atau kah tidak. Masalah yang mempunyai waktu pendek,
dijadikan prioritas utama.
Pada
deskripsi masalah RSUD Panembahan Senopati masalah yang dijadikan prioritas
utama pada aspek urgency adalah kode C yaitu Jam kerja tenaga kesehatan tidak
sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan. Jika pada prakteknya tenaga
kerja tidak menaati jam kerja yang seharusnya, maka akan mengakibatkan pasien
tidak puas dengan pelayanan yang diberikan, baik aspek medis,non medis, maupun
managemennya. Sehingga deskripsi masalah jam kerja tenaga kesehatan tidak
sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan, menjadi prioritas utama
pada aspek urgency.
Prioritas
paling akhir berdasarkan aspek urgency adalah kode masalah E yaitu Kebersihan
makanan pasien (instansi gizi) kurang bersih. Karena jika pada instalasi gizi
kurang memuaskan pasien, masih dapat diatasi oleh tenaga medis. Misalnya
makanan yang disediakan oleh RSUD Panembahan Senopati kurang bersih, dan
menambah permasalahan penyakit yang dialami pasien, dengan begitu bagian tenaga
medis terutama dokter dan perawat dapat mengatasi hal tersebut. Tetapi jika hal
tersebut terjadi tetaplah merugikan pasien, dari segi biaya.
Yang
kedua adalah aspek seriously, menganalisis permasalahan berdasarkan
produktivitas kerja, apakah nantinya akan berpengaruh terhadap keberhasilan
atau akan membahayakan sistem atau kah tidak.
Permasalahan
yang akan membahayakan sistem yang telah diterapkan di instansi kesehatan, maka
dianggap prioritas utama yang harus diselesaikan. Berdasarkan aspek seriously, masalah custumer service di RSUD
Panembahan Senopati adalah kode masalah
A, yaitu Tenaga kesehatan tidak tepat waktu. Jika tenaga medis terutama
yang berinteraksi langsung dengan pasien, yaitu dokter dan perawat tidak tepat
waktu dalam melayani pasien, maka akan mempengaruhi outcome dari produktivitas
kerja.
Sedangkan masalah yang dijadikan prioritas
paling akhir adalah masalah yang berkode E, yaitu Kebersihan makanan pasien ( instansi gizi)
kurang bersih. Permasalahan tersebut tidak begitu membahayakan kualitas
produktivitas dari pelayanan Rumah Sakit Panembahan Senopati, karena masih
dapat teratasi oleh usaha tenaga medis.
Yang
ketiga adalah aspek Growth, aspek ini menganalisis berdasarkan berkembangnya
masalah. Dapatkah dilakukan pencegahan masalah tersebut atau tidak. Jika
berkembangnya masalah sangat pesat, maka masalah tersebut menjadi prioritas
utama untuk diselesaikan.
Berdasarkan
aspek growth masalah customer service di RSUD Panebahan Senopati yang menjadi
prioritas utama adalah E yaitu Kebersihan makanan pasien ( instansi gizi)
kurang bersih. Jika permasalahan tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka
akan menimbulkan permasalahan baru yang akan muncul di Rumah Sakit Panembahan
Senopati, yang nantinya akan mengurangi kualitas pelayanan instansi tersebut.
Sedangkan
mulai dari masalah pertama hingga akhir yang menjadi prioritas utama
berdasarkan metode adalah kode masalah E, yaitu Jam kerja tenaga kesehatan
tidak sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan. Hal tersebut
merupakan prioritas utama dari berbagai masalah yang timbul. Kerena sangat
berpengaruh besar terhadapa kepuasan pasien, yang nantinya akan menurunkan
kualitas pelayanan Rumah Sakit. Dan jika masalah tersebut tidak segera diatasi,
maka akan menyebabkan mal prakter.
Sedangkan yang menjadi prioritas paling akhir
adalah kode masalah B yaitu Tenaga kesehatan kurang ramah mereka. Tenaga
kesehatan yang kurang ramah merupakan prioritas terakhir, dari permasalahan
yang ada. Karena Rumah saedikit masih dapat mengatasi masalah tersebut,
misalnya dengan malakukan training kepada tenaga medis, agar mereka lebih ramah
ketika menyambut ataupun melayani pasien. Dengan begitu tenaga medis yang tidak
ramah menjadi ramah, dan tidak menimbulkan masalah lain muncul.
Sebuah
masalah di instansi kesehatan pasti ada penyebab yang menjadi munculnya masalah
tersebut.Untuk menentukan penyebab masalah yang ada di RSUD Panembahan
Senopati, penulis menggunakan metode SWOT. Ini lah tabel IFAS dari analisis
penyebab masalah dengan metode SWOT.
Strength
|
Skor
|
||
3
|
2
|
1
|
|
Lokasi Strategis
|
ü
|
|
|
Pelayanan lengkap
|
ü
|
|
|
Dibawah tanggung jawab pemerintah kota
|
|
ü
|
|
|
2 x 3=6
|
2 x 1=2
|
0
|
Total
|
+8
|
Tabel.5 Analisi Strength dalam metode
SWOT
Weakness
|
Skor
|
||
3
|
2
|
1
|
|
Tenaga medis kurang disiplin
|
ü
|
|
|
Spesialis kurang lengkap
|
ü
|
|
|
Peletakkan ruang dan bangsal kurang rapi
|
|
|
ü
|
|
2 x 3=6
|
|
1 x 1= 1
|
Total
|
-
7
|
Tabel.6
Analisi Weskness dalam metode SWOT
Opportunity
|
Skor
|
||
3
|
2
|
1
|
|
Salah satu RSUD di kota Bantul
|
ü
|
|
|
Kerjasama dengan pendidikan baik
|
|
ü
|
|
|
3 x 1= 3
|
2 x 1= 2
|
0
|
Total
|
+5
|
Tabel.7
Analisi Opportunity dalam metode SWOT
Threath
|
Skor
|
||
3
|
2
|
1
|
|
Persaingan dengan RS Swasta
|
ü
|
|
|
Tuntutan masyarakat
|
|
ü
|
|
Kebijakan pemerintahü
|
ü
|
|
|
|
2 x 3= 6
|
2 x 1= 2
|
0
|
Total
|
-8
|
Tabel.8
Analisi Threath dalam metode SWOT
Setelah
memperoleh hasil total dari analisis penyebab masalah dengan metode SWOT, lalu
dihitung nilai IFAS dan EFAS, cara dan hasilnya seperti berikut ini,
IFAS = S + W =
(+8) + (-7) = (+1)
EFAS =
O + T = (+5) + (-3) = (+2)
Internal, eksternal = ( x , y ) = (+1, +2)
Dengan
begitu mendapatkan nilai Internal dan eksternal unuk penentuan letak kuadran
SWOT,berikut ini letak kuadran SWOT dari perolehan nilai Internal dan
eksternal.
Diagram
tersebut hasil dari kuadran SWOT, yaitu penyebab masalah yang dianalis tadi
berada di kuadran satu, yang artinya Posisi
ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Sehingga
RSUD Panembahan Senopati masih mempunyai peluang untuk memperbaiki untuk
meningkatkan kualitas, khusunya kualitas dalam pelayanan kepada pasien.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Penulis
melakukan observasi customer servis di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati. Dari observasi yang telah dilakukan didapatkan deskripsi masalah
beserta kode dari RSUD Panembahan Senopati sebagai berikut
No
|
Identifikasi
Masalah costomer service
|
Kode
|
1.
|
Tenaga
kesehatan tidak tepat waktu
|
A
|
2.
|
Tenaga
kesehatan kurang ramah
|
B
|
3.
|
Jam kerja
tenaga kesehatan tidak sesuai dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan
|
C
|
4.
|
Pelayanan
administrasi dengan menggunakan jaminan kesehatan dipersulit
|
D
|
5.
|
Kebersihan
makanan pasien ( instansi gizi) kurang bersih
|
E
|
6.
|
Kenyamanan
pasien kurang diperhatikan
|
F
|
Dengan
didapatkan deskripsi masalah tersebut, penulis menganalisis deskripsi
masalangan dengan metode USG (Urgency, Seriosly, Growth).
Aspek
Urgency menganalisi masalah berdasarkan tersedianya waktu untuk menyelesaikan
masalah, apakah mendesak atau kah tidak. Masalah yang mempunyai waktu pendek,
dijadikan prioritas utama.
Aspek
seriously, menganalisis permasalahan berdasarkan produktivitas kerja, apakah
nantinya akan berpengaruh terhadap keberhasilan atau akan membahayakan sistem
atau kah tidak.
Aspek
Growth, aspek ini menganalisis berdasarkan berkembangnya masalah. Dapatkah
dilakukan pencegahan masalah tersebut atau tidak. Jika berkembangnya masalah
sangat pesat, maka masalah tersebut menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
Mulai
dari masalah pertama hingga akhir yang menjadi prioritas utama berdasarkan
metode adalah kode masalah E, yaitu Jam kerja tenaga kesehatan tidak sesuai
dengan jam pelayanan yang seharusnya diberikan. Sedangkan yang menjadi
prioritas paling akhir adalah kode masalah B yaitu Tenaga kesehatan kurang
ramah mereka.
Dari
analisa penyebab masalalah dengan menggunakan metode SWOT, didapatkan nilai
eksternal dan internal yaitu (+2,+5), sehingga pada kuadran SWOT berada di
kuadran satu, yang jika pada posisi tersebut sebuah instansi dapat terus
meningkatkan kualitasnya.
B.
SARAN
Sebelum
melakukan observasi mengenai customer service
sebaiknya mempelajari dan memahami terlebih dahulu tentang metode untuk
menganalisis dari deskripsi masalah yang telah didapatkan dari hasil observasi.
Sebelum
melakukan observasi, observan terlebih dahulu memahami tentang unsur-unsur yang
mempengaruhi pelayanan Rumah Sakit, terutama yang berkaitan dengan Customer
service.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Utama.2003.Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Umum Cakra Husada Klaten.Klaten
Herlambang Susatyo.2010.Publick Relation And Customer Service.Yogyakarta:Penerbit
Gosyen Publishing
P3SP
Kesehatan Masyarakat. 2012. Materi
Simulasi Semester III.
Supranto
Johanes.2006.Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar.Jakarta:PT Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar