Selasa, 29 April 2014

Sekale-kale ke tempat Sejarah :)

Melancong kali ini selain bertujuan untuk menghilangkan penat karena ujian, laporan, tugas, tapi juga sekaligus mengulang dan menambah wawasan sejarah. Sebagai kaum muda kita tidak boleh kurang pengetahuan tentang sejarah bangsa sendiri. So..kalau main jangan lupa kunjungi tempat-tempat wisata yang ada unsure pengetahuan sejarah perjuangan bangsa Indonesia ya..oke bro..

Tempat bersejarah kali ini yang ingin kami tuju adalah benteng Vrendeburg, karena tempatnya dekat dan uang tiket masukpun sesuai kantong mahasiswa. Hehe..itu yang penting, tetap jaga hidup irit.haha :D

Nih simak selayang pandang Benteng Vredeburg..
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengat lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri Raja-raja Jawa pada waktu itu.

Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti adalah Nicolaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouveurneur en Directuer van Java s noordkust) sejak bulan Maret 1754. Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian, yaitu Kasuhunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Abdul Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatullah I. Sedangkan Kasuhunan Surakarta diperintah oleh Paku Buwono III.

Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang, pada tahun 1760, atas permintaan Belanda, Sri Sultan HB I telah membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut sebagai seleka atau bastion yang menyerupai bentuk kura-kura dengan keempat kakinya. Oleh Sultan keempat sudut tersebut diberi nama Jayawisesa (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaning (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara).
Keren kan ?? kalau kamu tertarik simak jam buka dan tiket masuk dibawah ini nih ! 

JAM BUKA
Selasa - Jumat: 08.00 - 16.00 WIB
Jumat - Sabtu: 08.00 - 17.00 WIB
Hari Senin dan hari libur nasional, tutup.

TIKET MASUK
Dewasa: Rp.2.000,00  (hehe..murahkan? )
Anak-anak: Rp.1.000,00

Benteng Vredeburg terdapat peninggalan bersejarah, dan beberapa ruang diorama yang pastinya juga tak kalah kerennya..mau bukti ?nih buktinya !

                                            ( Meriam yang digunakan dalam masa penjajahan)

                                                           (Mesin Ketik jaman dahulu)

                  (Didalam ruang diorama yang terdapat lukisan cerita masa perjuangan bangsa Indonesia)

                                                          (hehe..Narsis di pintu diorama)

                                                       (Narsis di ruang kosong bagian atas)

                                  (hehe..bersama Pahlawan bangsa Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar